DUKUNG CAPAIAN INDIKATOR KERJA UTAMA, LPPM ADAKAN KLINIK PROPOSAL PENELITIAN

DUKUNG CAPAIAN INDIKATOR KERJA UTAMA, LPPM ADAKAN KLINIK PROPOSAL PENELITIAN

UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Dalam rangka mendukung capaian indikator kerja utama, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adakan kinik proposal bagi para dosen peneliti UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan di Ruang Seminar Rektorat pada Jumat, (4/2/2022) dengan narasumber Prof. Dr. Saryono Sikumbang.

“Semangat kami di UPN terutama di LPPM adalah ingin kembali menjadi kluster mandiri. Oleh sebab itu, dosen harus banyak mengusulkan proposal. Kami di LPPM selalu mensosialisasikan kegiatan penelitian sehingga target dari Rektor dapat tercapai,” jelas Ketua LPPM, Dr. Hendro Widjanarko, M.Si.

Hendro juga mengungkapkan bahwa semangat dari para dosen untuk meneliti sangat tinggi. Terbukti dengan telah adanya 18 proposal yang dikumpulkan. Untuk itu, LPPM siap memfasilitasi sehingga proposal yang ada dapat layak di danai.

“Kita ada peneliti dari berbagai fakultas yang potensial. Baik itu peneliti muda maupun senior. Kita memiliki kompentensi yang langka, sulit ditiru, serta bernilai untuk pembangunan. Untuk mencapai target, diperlukan lebih banyak luaran sehingga ini perlu menjadi catatan penting bagi kita,” ungkap Rektor UPNVYK, Irhas Effendi ketika membuka acara.

Dalam klinik proposal ini, Saryono melakukan bimbingan teknis penulisan proposal mengacu pada panduan edisi xiii revisi. Salah satunya terkait dengan adanya paradigma baru dalam proses penelitian. Mulai dari berorietansi invensi untuk inovasi, berdampak akademis dan sosial ekonomi, hingga penelitian yang dalam waktu tertentu bisa sampai ke pengguna. Oleh sebab itu, ia menyebutkan jika arah riset harus lebih terarah melalui penyusunan roadmap yang jelas dan konsisten.

“Semua aktivitas penelitian harus terekam di LPPM. Untuk menjadi menjadi peneliti yang tangguh prosesnya memang tidak mudah. Harus ada kolaborasi. Peneliti senior bisa menarik yang muda sehingga nantinya jumlah peneliti akan lebih banyak. Memiliki peneliti unggul akan membuat UPN unggul,” tutur Saryono.

Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), terdapat beberapa tema prioritas. Antara lain, blue economy, green economy, digital economy, pariwisata, serta kemandirian kesehatan.

Melalui kesempatan ini, Irhas juga turut mengungkapkan harapannya. “Selain secara kuantitas, kita berharap UPN “Veteran” Yogyakarta bisa menampilkan penelitian bercirikan kompetensi khas yang dimiliki. Dengan kata lain, bisa menghasilkan produk riset yang mencitrakan kampus,” pungkasnya.